Total Tayangan Halaman



Free Widgets

Selasa, 28 Agustus 2012

KESALAHAN POSTING

Mohon maaf apabila ada lagu yang tidak bisa di download
harap memakluminya..

wassalam...

666\m/666

Free download album kompilasi [ V.A - BMI MENJERIT#1]

Sedikit tentang BMI menjerit #1 :
BMI Menjerit 1 adalah program berkelanjutan dari para blogger metal indonesia untuk membantu menyalurkan mempromosikan mempublikasikan mensupport karya karya musisi metal indonesia. \m/
Mudah-mudahan beberapa bulan kedepan akan diterbitkan lagi BMI Volume 2.
Dalam BMI Volume / sesion 1 ini ada 18 track dari band band metal indonesia  , Yaitu :

Alam Kubur- Keabadian Duka
Aqkar Melengkung - Darah Hitam
Aztec 13 - Tangisan Jiwa Dalam Hati Yang Resah
Balazphati - Perkosa Bunuh Mutilasi
Bloody Romance - Mati Moral
Bvrtan - Koperasi Kegelapan Yang Memonopoli Ekonomi Pedesaan
Croxous - Legend Of Anti Satanism
Dimenthorn Alkhauztar - Secret Silence Earth
Dukuh Encok - Nyuhunkeun Hampura
Fortuna - Kaum Pendosa
Gelap - Ankara Murka
Infhitor - Glamour Syndrome
Istinia - Penyesalan
Murder - Destruction Of Mankind
Pesanggrahan Sakral - Terselimut Bayangan Kelam
Pocong Mvndvr - Sang Penggali Kubur
Secres - Tears Jahannam
Visceroid - Serangan Melawan Pembantaian

Genre : Black Metal, Gothic Metal, Grind, Death Metal, Death Core
Cover :
Free Download Album Kompilasi (V.A - BMI Menjerit #1)
Silahkan download gratis Album Kompilasi "BMI Menjerit 1" disni :

Minggu, 26 Agustus 2012

AFTERCOMA


Band : AFTERCOMA
Genre : Metalcore
Country : Bandung, Indonesia
Official Website : http://myspace.com/aftercoma

Purgatory - Beauty Lies Beneath



Band : Purgatory
Genre : Death Metal
Country : Jakarta, Indonesia


  • Purgatory - Angerball.mp3 DOWNLOAD
  • Purgatory - Lords Of War (Ahli Naar).mp3 DOWNLOAD
  • Purgatory - Hellacious Infidel.mp3 DOWNLOAD
  • Purgatory - Downfall – The Battle Of Uhud.mp3 DOWNLOAD
  • Purgatory - Jonah.mp3 DOWNLOAD
  • Purgatory - 55′13.mp3 DOWNLOAD
  • Purgatory - Error.mp3 DOWNLOAD
  • Purgatory - Fraud.mp3 DOWNLOAD
  • Purgatory - .. And All Fate Is To Die.mp3 DOWNLOAD
  • Purgatory - A Repentance.mp3 DOWNLOAD
  • Purgatory - Flatlined.mp3 DOWNLOAD
  • Purgatory - Inside You.mp3 DOWNLOAD
  • Purgatory - Hypocrite (Accoustic Version).mp3 DOWNLOAD

Death Vomit


Band : Death Vomit, Genre : Death Metal, Origin : Indonesia (Jogja)

Jasad

Band : Jasad
 Genre : Detah Metal
Origin : Indonesia (Bandung - West Java)

BLOODGUST


Band : Bloodgush, Genre : Death Metal, Origin : Indonesia (Bandung (Ujung Bronx) - West Java)
Bloodgush - Killing For The Easyness : Download

Selasa, 21 Agustus 2012

Burger Kill - Berkarat 2003




Band Name - Burger Kill
Album Title - Berkarat
Release Year - 2003
Release Labels - Sony Music Ent. Indonesia
Genre - Metalcore
Band From - Bandung
Bit Rate - 128 Kbps VBR
Source Audio Quality - CD Ripping
Artwork Cover Incl. Front Cover
Uploaded By Jennifer Angel
Website

- Track Song -

01 Terlilit Asa
02 Penjara Batin
03 Berkarat
04 Luka
05 Tinggalkan Aku Terdiam
06 Resah Dera Jiwa
07 Hilang
08 Sejuk Sebuah Dosa
09 Gelap Tanpa Akhir
10 Tiga Titik Hitam Feat. Fadly PADI

Info
Ini merupakan sebuah cerita pendek dari 12 tahun perjalanan karir bermusik dari sebuah band super keras yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras khususnya di Indonesia. Sebuah band yang namanya diambil dari selewengan sebuah nama restaurant fast food asal Amerika, ya mereka adalah Burgerkill band asal origin Ujungberung, tempat orisinil tumbuh dan berkembangnya komunitas Death Metal / Grindcore di daerah timur kota Bandung. Band lulusan scene Uber ( nama keren Ujungberung ) selalu dilengkapi gaya Stenografi Tribal dan musik agresif yang super cepat, Jasad, Forgotten, Disinfected, dan Infamy to name a few.

Burgerkill berdiri pada bulan Mei 1995 berawal dari Eben, scenester dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sekolah itulah Eben bertemu dengan Ivan, Kimung, dan Dadan sebagai line-up pertamanya. Band ini memulai karirnya sebagai sebuah side project yang ga punya juntrungan, just a bunch of metal kids jamming their axe-hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Eben, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berusaha berfikir keras agar Burgerkill dapat diakui di komunitasnya. Ketika itu mereka lebih banyak mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi Hardcore friends Eben, dari situlah antusiasme masyarakat underground terhadap Burgerkill dimulai dan fenomena musik keras tanpa sadar telah lahir di Indonesia.

Walhasil line-up awal band ini pun tidak berjalan mulus, sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member Burgerkill sampai akhirnya tiba di line-up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berpikir untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi dst. Tidak ada yang lain di benak mereka, tapi semuanya berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band Bandung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, dan Cherry Bombshell juga bercokol di kompilasi yang berjudul "Masaindahbangetsekalipisan" tersebut. Memang masa itu masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people! Tidak tanggung lagu Revolt! dari Burgerkill menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini.

Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak anak ini tidak pernah merasa ingin berhenti, dan pada akhir tahun 1997 mereka kembali ikut serta dalam kompilasi "Breathless" dengan menyertakan lagu "Offered Sucks" didalamnya. Awal tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujungberung berjudul "Independent Rebel". Yang ketika itu dirilis oleh semua major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama Burgerkill semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka diatas panggung. Burgerkill sang Hardcore Begundal!

Disekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. Burgerkill menjadi langganan cover zine independent di negara-negara tersebut dan berimbas dengan terus bertambahnya fans mereka dari negeri Jiran. Di tahun 2000, akhirnya Burgerkill berhasil merilis album perdana mereka dengan title "Dua Sisi" dan 5000 kaset yang di cetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatik yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single "Everlasting Hope Never Ending Pain" lewat kompilasi "Ticket To Ride", sebuah album yang benefitnya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark di kota Bandung.

Single terakhir menjadi sebuah jembatan ke era baru Burgerkill, dimana masa awal mereka lagu-lagu tercipta hasil dari pengaruh band-band Oldschool Hardcore, Name it: Minor Threat, 7 Seconds, Gorilla Biscuits, Youth of Today, Sick of it All, Insted, Etc. Seiring dengan waktu, mereka mulai untuk membuka pengaruh lain. Masuklah pengaruh dari band band Modern Metal dan Newschool Hardcore dengan beat yang lebih cepat dan lebih agresif, selain itu juga riff-riff powerchord yang enerjik menjadi bagian kental pada lagu-lagu Burgerkill serta dilengkapi oleh fill-in gitar yang lebih menarik. Anak-anak ini memang tidak pernah puas dengan apa yang mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih dengan terus membuka diri pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras dilahap dan di interprestasikan kedalam lagu, demikianlah Burgerkill berkembang menjadi semakin terasah dan dewasa. Lagu demi lagu mereka kumpulkan untuk menjadi sebuah materi lengkap rilisan album kedua.

Beberapa Mainstream Achievement pun sempat mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band Independent Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk sport apparel asal Amerika: PUMA yang selama 1 tahun mensupport setiap kali Burgerkill melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia: INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.

Pertengahan Juni 2003, Burgerkill menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negeri ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu akhir tahun 2003, Burgerkill berhasil merilis album kedua mereka dengan title "Berkarat". Lagu-lagu pada album ini jauh lebih progressif dan penuh dengan teknik yang lebih terasah dibandingkan album sebelumnya. Hampir tidak ada lagi nuansa straight forward dan moshpart sederhana ala band standard Hardcore yang tercermin dari single-single awal mereka. Pada sector vocal dengan tetap mengedepankan nuansa depresif dan kelam, karakter vocal Ivan sang vokalis Bengal lebih berani dimunculkan dengan penulisan bahasa pertiwi dan artikulasi kata yang lebih jelas. Dan di sector musik pun, Toto, Eben, Andris dan gitaris baru mereka Agung semakin berani menjelajahi daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak pernah dijajaki kelompok musik keras manapun di Indonesia.

Sebuah kejutan hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album "Berkarat" Burgerkill masuk kedalam salahsatu nominasi dalam salah satu event Achievement musik terbesar di Indonesia "Ami Awards". Dan secara mengejutkan mereka berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori "Best Metal Production". Sebuah prestasi yang mungkin tidak pernah terlintas di benak mereka, dan bagi mereka hal tersebut merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka buktikan melalui karya-karya mereka selanjutnya.

Di awal tahun 2005 di tengah kesibukan mereka mempersiapkan materi untuk album ketiga, Toto memutuskan untuk meninggalkan band yang telah selama 9 tahun dia bangun bersama. Namun kejadian ini tidak membuat anak-anak Burgerkill putus semangat, mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris dari posisi Bass ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan additional bass player. Sejalan dengan selesainya penggarapan materi album ketiga, tepatnya November 2005, Burgerkill memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ketiga. So guys...these kids always have a great spirit to keep blowing their power, dan akhirnya mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-3 "Beyond Coma And Despair" di bawah label mereka sendiri Revolt! Records di pertengahan Agustus 2006. Album ketiga yang memiliki arti sangat dalam bagi semua personil Burgerkill baik secara sound, struktur, dan format musik yang mereka suguhkan sangat berbeda dengan dua album sebelumnya. Materi yang lebih berat, tegas, teknikal, dan berani mereka suguhkan dengan maksimal disetiap track-nya.

Namun tak ada gading yang tak patah, sebuah musibah terbesar dalam perjalanan karir mereka pun tak terelakan, Ivan sang vokalis akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya ditengah-tengah proses peluncuran album baru mereka di akhir Juli 2006. Peradangan pada otaknya telah merenggut nyawa seorang ikon komunitas musik keras di Indonesia. Tanpa disadari semua penulisan lirik Ivan pada album ini seolah-olah mengindikasikan kondisi Ivan saat itu, dilengkapi alur cerita personal dan depresif yang terselubung sebagai tanda perjalanan akhir dari kehidupannya. "Beyond Coma And Despair" sebuah album persembahan terakhir bagi Ivan Scumbag yang selama ini telah menjadi seorang teman, sahabat, saudara yang penuh talenta dan dedikasi dengan disertai karakter karya yang mengagumkan. Burgerkill pun berduka, namun mereka tetap yakin untuk terus melanjutkan perjalanan karir bermusik yang sudah lebih dari 1 dekade mereka jalani, dan sudah tentu dengan menghadirkan seorang vokalis baru dalam tubuh mereka saat ini. Akhirnya setelah melewati proses Audisi Vokal, mereka menemukan Vicki sebagai Frontman baru untuk tahap berikutnya dalam perjalanan karir mereka.

Dan pada awal Januari 2007 mereka telah sukses menggelar serangkaian tour di kota-kota besar di Pulau Jawa dan Bali dalam rangka mempromosikan album baru mereka. Target penjualan tiket di setiap kota yang didatangi selalu mampu mereka tembus, dan juga ludesnya penjualan tiket di beberapa kota menandakan besarnya antusiasme masyarakat musik cadas di Indonesia terhadap penampilan Burgerkill. A written story just wouldn't enough, tunggu kejutan dan dengarkan album baru mereka, tonton konsernya dan rasakan sensai musik keras yang tak akan kamu lupakan...BURGERKILL HARDCORE BEGUNDAL IN YOUR FACE, WHATEVER!!!
( Notes By Burger Kill Official )

- Download -

Saffar - Your Fear Your Enemy ' Promo 2011




Band Name - Saffar
Album Title - Your Fear Your Enemy ' Promo
Release Year - 2011
Release Labels - Indiependent
Genre - Brutal Death Metal
Band From - Bandung
Bit Rate - 320 Kbps
Source Audio Quality - CD Rip
Artwork Cover Incl. - Front Covers
Uploaded By
Website

- Track Song -

01 Novus Ordo Seclorum
02 Samiri Jilati Bumi
03 Syair Syiar Pengingkar Ikrar

Catatan Kecil
Kultur Kebiadaban Brutal Death Metal dengan sentuhan Hyperblastsnare sepertinya juga masih terlalu kuat di Bandung scene kala Genre Hardcore kembali Booming dan Merajalela di Kota Kembang tersebut. masih se-gudang stok Band2 Brutal bandung punya coy hehehe .... Saffar tentunya bisa menjadi petunjuk baru. dan sepertinya gaya bermain Cannibal Corpse coba dipadukan dengan gaya Band Senior mereka, Jasad dan Mungkin Bleeding Corpse terasa cukup meracuni disetiap akar musik mereka. hentakan Hypersnare yang konstan namun kurang begitu diimbangi dengan Improvisasi Drumming yang mumpuni sehingga gaya Depth Scary Riffing kurang begitu menonjok. Gaya Deep Throat Guttural Vokal yang terkesan dipaksakan banget, tapi sesekali terdengar suara menahan nafas panjang yang ngos-ngosan hahahaha. Ok kita tunggu perkembangan band ini dimasa yang akan datang semoga membawa permainan yang lebih keren dan matang !


- Download Link By Mediafire -

Disinfected - Aku Akan Bunuh Kamu 2005




Band Name - Disinfected
Album Title - Aku Akan Bunuh Kamu Ep
Release Year - 2005
Release Labels - Rottrevore Records
Genre - Brutal Death Metal
Band From - Bandung
Bit Rate - 128 Kbps VBR
Source Audio Quality - CD Ripping
Artwork Cover - Front
Uploaded By * Jennifer Angel
Website

- Track Song -

01 Baptis Aku Dengan Darah
02 Mesin Perang
03 Aku Akan Bunuh Kamu
04 Kuburan Massel
05 Dendam Terasah

Catatan Kecil
Rupanya, Fans Disinfected Sebelumnya bakalan merasakan Kekecewaan begitu mendengar Materi Mini Album ini, Pasalnya Irama2 Death Metal Ciamik yang Easy Listening era album " Melted " ga bisa elo temuin lagi dimateri baru ini, pasalnya Adyth sendiri sebagai Konseptor Band udah ga bersama Band lagi en kehadiran Rio-nya Bloody Gore diharapkan mampu menggantikan karakter Adyth ternyata malah ga menemukan solusi serta eksistensi Musikal Disinfected sendiri. Permainannya dimateri ini Disinfected malah terdengar lebih ngebut en Mendatar aja tanpa Groovy2 yang Ciamik pada karya sebelumnya. ngebutnya seperti bukan menjadi komposisi yang sambung menyambung en lebih cenderung bikin gw bete :( , well dengan kata laen, Rio gagal menghidupkan karakteristik Music Disinfected, walo begitu album ini tetep menjadi album death metal yang ngebut sepanjang karir Disinfected.


- Download -

Bangkai Pendosa - Gramatika Ijajil ' Ep 2011




Band Name - Bangkai Pendosa
Album Title - Gramatika Ijajil ' Ep
Release Year - 2011
Release Labels - Indiependent
Genre - Technical Death Metal
Band From - Medan
Bit Rate - 320 Kbps
Source Audio Quality - CD Ripping
Artwork Cover Incl. -
Uploaded By Pasukan Mati
Website

- Track Song -

01 Intro (Teori Eksistensial)
02 Refleksi Fenomenologis
03 Agitasi Rasio Farasi
04 Epigran Genetika Niskala
05 Falsafah Kitab Dursila
06 Eksepsi Teologia Sekularis
07 Outro (Intellectus Quaerens Fidem) (Akal Menyelidiki Isi Iman)

Catatan Kecil
Try and Hear This First

- Download Mediafire -

Hopeless - Circles 2011




Band Name - Hopeless
Album Title - Circles
Release Year - 2011
Release Labels - Fat Baztard Records
Genre - Melodic Metalcore
Band From - Yogyakarta
Bit Rate - 320 Kbps
Source Audio Quality - CD Rip
Artwork Cover Incl. - Front Covers
Uploaded By
Website

- Track Song -

01 Blessing
02 Daylight
03 Jaws
04 Melawan Dunia
05 The Wizard
06 Vision
07 Give 'Em Proof
08 Everything Has Its Point
09 Circles
10 Pavements

Catatan Kecil
Banyak yang bilang sih kalo Hopeless terlalu banyak menjadi Cloning dari nama Populer yang sudah ada sebelum mereka terbentuk, I Killed The Prom Queen yang juga kental elemen karakteristik As I Lay Dying Riffing. memang ini bukanlah menjadi sesuatu yang mengejutkan bagi Gw dan kebanyakan lainnya, karena memang Band2 Scene kita masih terlalu takut memamerkan Karya Asli mereka selain cuman bersembunyi di balik nama2 Populer, Klise memang lagi (lagi), ataukah band2 di Indonesia takut kehilangan Hangat dan Padat-nya " Moshpit Circle " ?? semoga saja paradigma ini harus segera disingkirkan agar scene kita tetap terus menonjol !! Track Awal " Blessing " kita sudah disuguhi dengan Aroma Kental As I Lay Dying serta gaya Melodic nya Unearth, didukung dengan rekaman yang mumpuni, sepintas kita akan dibuat jatuh cinta dengan kemegahan permainan band ini hehehehe. dan mungkin karakter sang Vokalis harus lebih banyak diasah lagi untuk menampilkan gaya yang lebih " pas " aja dan kesannya bagi Gw Style Vokal-nya Terlalu Monoton dan cenderung membosankan karena terlalu mengalami Unsur yang dipaksakan. Struktur penciptaan Riffing Guitar yang Coolserta Melodius rupanya yang paling banyak menambah Poin Aransemen Musik yang Mantap di rilisan ini. 10 lagu dengan Kemasan Keren cukup untuk menarik dan menambah Jumlah para Mosher didepan Panggung saat Hopeless Tampil.

- Download Link By Mediafire -

WE ARE FAMILY PHONE SEX SQUAD PRESENT

Konser Musik Bambu KARINDING ATTACK

Bandung - Alunan suara yang keluar dari pelepah kawung atau bambu itu mampu membius ratusan penonton yang memadati Gedung Teater Tertutup Dago Tea House. Alat musik bambu bernama Karinding yang dulunya merupakan alat untuk pengusir hama, kini di tangan Karinding Attack menjadi alat musik yang kaya dengan berbagai macam eksplorasi genre musik.  Seperti yang terlihat dalam konser tunggal mereka, “Gerbang Kerajaan Serigala” pada Selasa, (13/3) yang mencampurkan musik tradisi karinding menjadi lebih lebar dan berwarna dengan kolaborasi musik pop, folk, hingga jazz.

Konser “Gerbang Kerajaan Serigala” diselenggarakan sebagai pembuktian komitmen Karinding Attack untuk mengembangkan musik karinding dan menyebarkannya ke khayalak luas. Terlihat beberapa remaja dan anak muda kini tak risih lagi untuk mempelajari karinding, seperti yang terlihat dari konser malam itu yang banyak dihadiri oleh remaja dan anak muda. Beberapa malah membawa karinding sendiri.

Karinding Attack tumbuh besar dan berkembang dari komunitas metal Ujungberung. Sebagian besar personilnya pun terdiri dari beberapa musisi metal seperti Man, vokalis band death metal Jasad, Amenk yang merupakan vokalis band deathmetal Disinfected, dan Kimung, mantan pemain bass Burgerkill. Secara musikalitas, musik Karinding Attack memang penuh dengan nuansa yang tak hanya terpaku pada nuansa eksotisme musik tradisi semata. Pengaruh musik metal sangat terasa kuat dalam musik-musik Karinding Attack yang bersemangat, enerjik, dan penuh dengan tempo cepat.

Sebagai sebuah band yang tumbuh besar di lingkungan musik metal dan punk, terselip mayoritas lirik-lirik dan pesan dari Karinding Attack banyak memiliki pesan menyoal kritik sosial dan politik, terutama dilihat dari perspektif lokalitas.

Konser yang juga merupakan hajatan ulang tahun ketiga Karinding Attack ini dibuka dengan “Bubuka” yang dilantunkan oleh penyanyi Trie Utami bersama budayawan Budi Dalton. Kemudian dilanjutkan dengan “Mantram Gayatri” dan “Hampura Ma bagian 1”. Karinding Attack pun malam itu tak melupakan menyisipkan pesan-pesan kritik sosial dan politiknya seperti pada lagu “Dadangos Bagong”, dan “Wasit Kehed”.

Pada lagu “Burial Buncelik”, Karinding Attack memperlihatkan warna musik yang berbeda ketika berkolaborasi bersama musisi jazz Sony Akbar Trio. Musik-musik dari bambu itu bersanding mengalun dengan alunan piano dan gitar yang disambut riuh penonton.

“ Musik Karinding Attack itu bukan musik tradisional juga bukan musik modern. Kami membuat musik dan bereksplorasi dengan apa yang kami inginkan,” ujar sang vokalis Man yang malam itu tampil begitu komunikatif dan seringkali melemparkan bobodoran (candaan) atau sentilan.

Kekayaan eksplorasi itu pula yang ditampilkan oleh band yang terdiri dari Man (vokal), Ki Amenk (karinding), Wisnu (karinding), Kimung (celempung), Hendra (celempung), Papay (celempung, kohkol), Okid (gong tiup, toleat), Jimbot (toleat, suling, serunai), dan Yuki (suling, saluang, dan serunai). Pada lagu “Because- Kelas Rakyat” mereka berkolaborasi dengan band folk Paper Back. Meski berbeda genre musik, toh, Karinding Attack maupun Paper Back tak sama sekali canggung. Malah harmonisasi nada terlihat dari musisi yang berbeda warna musik ini.

Salah satu komitmen Karinding Attack dalam melestarikan seni karinding pada anak muda adalah ketika mereka mengajak remaja yang menggeluti Kelas Karinding (Kekar) dalam konser malam itu untuk melantunkan lagu “Nu Ngora Nu Nyekel Kontrol”. Tak lupa pula, Karinding Attack malam itu menghadirkan para seniman-seniman yang berjasa dalam melestarikan seni karinding seperti Abah Olot, Mang Engkus, dan Mang Utun. Kolaborasi anatara seniman karinding muda dan para tetua karinding ini pun terjadi ketika melantunkan lagu “Ririwa”.

Konser sepanjang hampir dua jam itu pun ditutup oleh tiga lagu yaitu “Yaro”, “Gerbang”, dan “Maaf Kami Tidak Tertarik Pada Politik Kekuasaan”. Tak lama kemudian encore berkumandang, tak lama setelah itu lantunan sinden pun lantang bersuara ketika lagu “Kembang Tanjung” dinyanyikan.

Momen spesial malam itu justru pada akhir acara. Karinding mengundang vokalis Risa Saraswati untuk bersama-sama menyanyikan “We Are The World” karya Michael Jackson. Momen emosionil itu pun dilanjutkan dengan kolaborasi dengan musisi jazz Sony Akbar Trio, band folk Paperback, dan band hiphop Eye Feel Sick. Konser ini pun membuktikan komitmen dan hasrat dari Karinding Attack bahwa tidak ada satu pun kerangka maupun genre musik yang sanggup mengekang mereka. 

Sabtu, 18 Agustus 2012

Karinding Attack, Band Yang Melestarikan Budaya Sunda

Karinding, Seni Sunda Yang Menggeliat. Pada awalnya saya mengenal alat musik sunda itu, suling, gamelan, calung, angklung dan kendang. Ternyata masih banyak khazanah kesenian dan alat-alat musik sunda yang beredar tetapi tidak terpublikasi dan tidak diajarkan sewaktu sekolah. Saat ini, ada suatu group musik underground dan lumayan keren yang menggunakan alat musik ini sebagai alat musik utama. yaitu  ‘Karinding Attack”. Karinding sendiri terbuat dari bambu tua dan kering atau dari pelepah aren, alat musik tradisional yang dikategorikan sebagai permainan rakyat ini konon sudah ada di tanah Sunda sejak 300 tahun lalu. Karinding hanya bisa dimainkan dalam satu kunci nada yang dibunyikannya dengan meniup dan menggerakan bagian ujung. 


"Jika hanya kunci F maka F saja, jika kunci G ya G saja," jelas Dedi (42) dari Komunitas Hong dalam workshop karinding di even Bandung Kotaku Hijau, Lapangan Tegallega dari Sabtu-Minggu (2-3/8/2008).
Jika akan memainkan nada lainnya, lanjut Dedi, pemain karinding cukup mengatur pernafasan.

sebenarnya sekarang banyak kelompok Karinding semakin bertebaran. Namun, kebanyakan semua kelompok Karinding kurang mensosialisasikan alat musik yang cukup unik tersebut atau hanya dijadikan suatu hobi saja. namun, ditengah hal tersebut "Karinding Attack" muncull sebagai grup musik yang mensosialisasikan alat musik karinding dan membawa warna baru pada musik tradisional ini. Kerinding Attack menyatukan musik Karinding dengan musik Metal atau cadas. Sehingga timbul suatu musik yang unik yang enak didengar. Karinding Attack sendiri lebih memilih berkolaborasi dengan musik Metal karena background para personilnya yang berasal dari band-band metal yang cukup terkenal di Kota Bandung seperti "Man Jasad". berikut personil dari Karinding Attack:

Iman Zimbot : Toleat, Suling, Voice
Man Jasad : Karinding and voice
Mang Utun : Karinding
Kimung Core : Karinding and Celempung
Ameng GB : Karinding
Hendra : Karinding and Celempung
Okid Gugat : Karinding
Wisnu Jawis : Karinding


Karinding Attack sendiri sudah tampil dibeberapa even musik di Kota Bandung. Salah satunya ketika pergelaran musik Underground, ‘karinding attack’ menyerang dari sisi lain. Ditengah musik-musik cadas, karinding attack muncul. selain itu karinding attack juga pernah berkolaborasi dengan beberapa band metal. Salahsatunya adalah burgerkill. Ternyata musik tradisional itu tidak selamanya norak dam ketinggalan jaman. tetapi ternyata bisa maju terus dan tetep berkarya di dunia musik Indonesia. Maju terus Karinding Attack! dan Yuuu mari kita ngarinding bareng!!

Abah Olot Melestarikan Karinding

Abah olot
    Endang Sugriwa alias Abah Olot meyakini, alat musik tradisional sebagai bagian dari kebudayaan suatu suku atau bangsa harus dilestarikan. Ini demi kebertahanan identitas masyarakat suku atau bangsa tersebut. Tahun 2003, ketika karinding, alat musik tradisional Sunda, dikabarkan punah, ia terperangah. ”Saya punya tanggung jawab,” katanya.
Abah Olot merasa berkewajiban mencegah kepunahan karinding. Sejak dari kakek buyutnya, keahlian membuat dan memainkan karinding diwariskan dalam keluarga. Ia lalu meninggalkan pekerjaannya sebagai perajin mebel kayu dan bambu di Cipacing, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ia kembali untuk menekuni warisan keluarga.
”Saya generasi selanjutnya yang mewarisi keahlian itu setelah ayah saya (Abah Entang) tidak bisa lagi membuat karinding karena matanya rabun,” kata Abah Olot di Desa Cimanggung, Kecamatan Parakan Muncang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Di rumah bambu itu, Abah Olot dibantu lima perajin membuat karinding dan alat musik lain berbahan bambu. Pada ambin di teras rumah tersimpan seperangkat instrumen, berupa celempung (sejenis kecapi), toleat (seperti seruling), dan kokol (mirip kulintang). Instrumen itu digunakan grup musik tradisional Giri Kerenceng pimpinan Abah Olot.
Semua alat musik tradisional itu hampir punah. Namun, yang menjadi perhatian utamanya adalah karinding. Alasannya, hanya sedikit warga yang bisa membuat karinding.
Karinding mulanya terbuat dari pelepah aren dengan panjang 10-20 sentimeter. Namun dalam perkembangannya, pelepah aren semakin langka karena banyak warga yang menebangi pohon aren. Alasan mereka, pohon itu tidak lagi berbuah. Maka dari itu, pelepah aren pun terbuang, tidak sempat tua dan mengering.
Bambu lalu menjadi bahan utama karinding. Syaratnya, umur bambu minimal dua tahun. Bambu dipotong, dihaluskan, dan dibagi menjadi tiga ruas.
Ruas pertama menjadi tempat mengetuk karinding dan menimbulkan getaran di ruas tengah. Di ruas tengah ada bagian bambu yang dipotong hingga bergetar saat karinding diketuk dengan jari. Agar bisa menimbulkan suara, ruas tengah karinding diletakkan di mulut, diapit bibir atas dan bawah.
Sekilas bunyi karinding serupa lengkingan serangga di sawah. Bunyi itu berasal dari resonansi di mulut saat karinding digetarkan. Untuk mengatur tinggi-rendah nada, pemain harus lincah mengatur napas dan ketukan jari. Alat semacam itu juga ada di Bali, disebut genggong. Namun, cara memainkannya berbeda. Genggong ditarik benang.
Abah Olot bercerita, karinding mulai jarang dimainkan selepas tahun 1970-an. Maraknya alat musik modern memengaruhi selera musik masyarakat sampai ke kampung. Karinding, yang dahulu sering dimainkan pada acara pernikahan atau sunatan, mulai menghilang.
Tahun 1940-1960-an, karinding akrab dalam kehidupan masyarakat Sunda. Karinding dimainkan untuk menghibur petani seusai memanen padi atau saat menjemur hasil panen. Malam harinya karinding dimainkan sebagai wujud sukacita atas hasil panen.
”Karinding juga dimainkan petani saat menjaga sawah. Serangga sawah menyingkir apabila karinding berbunyi,” katanya.
Memasuki era 1990-an, karinding seperti ditelan bumi. Minimnya publikasi tentang karinding menjadi salah satu faktor redupnya alat musik tradisional itu. Karinding hanya lestari dalam sejumlah kecil keluarga, termasuk keluarga Abah Olot.
Sejak usia 7 tahun, Abah Olot belajar memainkan dan membuat karinding dari ayah dan pamannya. Keahlian itu dia tinggalkan saat beranjak dewasa. Abah Olot sempat menjadi pengojek dan perajin mebel sebelum meneruskan warisan keahlian keluarga.
”Istilahnya ulah kasilih ku junti, jangan melupakan adat-istiadat,” katanya.
Mulai bangkit
Namun, membangkitkan karinding tak mudah. Bunyi karinding dianggap tak sesuai dengan perkembangan musik. Saat awal membuat karinding, Abah Olot memberikan cuma-cuma kepada siapa pun yang mau menerima.
Ajakannya kepada pemuda di kampung untuk memainkan karinding ditolak. ”Orang tua dan anak muda beranggapan tak ada gunanya memainkan karinding,” katanya.
Namun, Abah Olot terus mempromosikan karinding ke berbagai daerah. Tahun 2008, pada perayaan ulang tahun Kota Bandung, dia bertemu komunitas kreatif kaum muda Bandung yang tergabung dalam Commonrooms.
”Mereka minta suplai karinding untuk dimainkan di depan publik,” kata Abah Olot.
Pada tahun yang sama dibentuk kelompok musik Karinding Attack beranggota delapan orang. Personel Karinding Attack bukan seniman tradisional Sunda. Mereka berasal dari komunitas musik underground dan death metal yang sering dianggap ”budak baong” (anak nakal). Abah Olot justru mengajari mereka memainkan karinding.
Hasilnya, pada berbagai pertunjukan musik cadas dan punk, seperti Bandung Deathmetal Festival pada Oktober 2009, karinding turut tampil. Bermula dari komunitas death metal, karinding mulai populer di kalangan kaum muda.
Banyak di antara mereka lalu tertarik dan ingin belajar memainkan karinding. Maka, setiap Rabu dan Jumat, di tempat Abah Olot dibuka latihan bagi mereka yang ingin belajar karinding.
Kini, satu karinding dihargai Rp 50.000. Pesanan karinding mulai mengalir, bahkan pernah dalam sepekan Abah Olot harus memenuhi pesanan 100 karinding.
Alat musik tradisional yang sempat dikhawatirkan punah itu kembali mewabah. Hampir semua daerah di Jawa Barat mempunyai kelompok musik karinding. Pemainnya bukan orang tua, tetapi anak muda dengan kreasi lagu modern.
Nama kelompok mereka pun ”segar”, seperti Markipat (kependekan dari Mari Kita Merapat), Karmila (singkatan dari Karinding Militan), Republik Batujajar dari Kabupaten Bandung Barat, dan Karinding Skateboard yang dimainkan komunitas skateboard.
Karinding juga dimainkan dalam Bandung World Jazz Festival, Desember 2009. Meski bisa dikatakan tidak lagi dimainkan di sawah, karinding justru mencuat pada festival jazz dunia diiringi musik elektrik dan instrumen modern, seperti gitar, terompet, dan drum. Maka, mengalunlah lagu-lagu Sunda dalam harmoni jazz dan karinding.
Di balik semaraknya kembali karinding, ada Abah Olot yang tetap setia di ”bengkelnya”. Dia tetap tekun menghaluskan bambu dan menjaga identitas masyarakat Sunda.

Ambience of Nature: Rekaman Karinding Attack | Oleh Addy Gembel


Dalam sebuah proses rekaman audio ada banyak faktor diluar aspek non-teknis yang juga begitu penting untuk diperhatikan. Selain kesiapan alat dan teknologi rekaman, peran artis dalam memunculkan sebuah proses kreatif amatlah penting untuk diperhatikan. Salah satunya adalah faktor kejiwaan atau psikologis yang akan berpengaruh dalam membangun karakter sebuah lagu atau album. Faktor psikologis juga yang pada akhirnya akan memberikan ‘nyawa’ pada lagu tersebut.


Banyak hal dilakukan untuk bisa menstimulan kondisi psikologis seniman. Salah satunya adalah membangun sebuah ekosistem dimana seniman diberi ruang imajinasi sebebas mungkin sebagai habitat alami sebagai bagian proses untuk menghasilkan sebuah karya yang brilian. Pada akhirnya hal teknis menyangkut alat dan teknologi rekaman menjadi sesuatu yang sekunder dan sifatnya hanya sebagai pendukung saja.

Banyak produser band luar negeri yang melakukan hal itu. Mereka menghabiskan biaya jutaan dollar untuk membangun sebuah habitat dan ruang-ruang untuk berimajinasi bagi para musisinya. Pada tahun 1966 produser band The Who menyewa sebuah kapal pesiar lalu disulap menjadi sebuah studio rekaman. Selama 3 bulan para personil band melakukan perjalanan menyusuri sungai Missisipi sambil melakukan proses rekaman. Band Sepultura yang mendadak membangun studio rekaman dipedalaman hutan Amazon lalu para personilnya selama berbulan-bulan hidup bersama suku Indian Amazon. Pada salah satu albumnya band Slayer menyewa sebuah kastil berhantu dan pernah menjadi tempat eksekusi pembunuh berantai. Mereka membangun studio rekaman dan melakukan penggarapan lagu dan mampu memberikan nyawa pada lagu-lagu mereka.

Karinding Attack adalah sebuah ‘band’ yang mencoba melakukan hal yang sama. Musik karinding adalah musik yang identik dengan filosofis kearifan lokal terhadap alam. Menjadikan musik sebagai media untuk melakukan ‘pemujaan’ terhadap alam. Karena itulah maka alam mempunyai peran yang sangat penting untuk membangun karakter dan memberikan nyawa pada musik karinding.

Selama berhari-hari para personil band karinding Attack tinggal didalam hutan untuk melakukan prosesi rekaman. Lokasinya dikawasan hutan konsevasi gunung Kareumbi – Masigit didaerah perbatasan antara Kabupaten Bandung – Sumedang – Garut. Mereka membawa semua perlengkapan rekaman dan membangun sebuah ‘studio’ di alam terbuka. Siang dan malam mereka bekerja merekam lagu demi lagu ditengah hambatan cuaca dan keterbatasan sarana. Ditambah lagi dengan ‘gangguan’ dari alam spiritual yang justru makin menambah nuansa ‘magis’ dalam setiap lagu mereka.

Semua dilakukan demi mendapatkan ruh bagi lagu-lagu mereka. Suara-suara alam yang alami seolah menjadi tambahan personil buat mereka dan mampu memberikan nyawa untuk lagu-lagu mereka. Kita nantikan saja album mereka yang akan segera dirilis diakhir tahun 2010 ini.
Foto-foto dokumentasi proses rekaman Karinding Attack dapan dilihat di laman berikut.
Catatan detail proses rekaman Karinding Attack juga dapat dibaca di laman Jurnal Karat.

LIRIK-LIRIK KARAT

Gerbang Kerajaan Serigala
Selamat datang di kerajaan serigala
Di mana langit sekelam tembaga dan darah membusuk di ufuk barat
Wadam-wadam telanjang melolong-lolong memuja kabut
Mari masuk telanjang dada serahkan jiwa, raga, nyawa terdera
Anjing dan setan menghirup nanah
Kamu tengadah julurkan lidah
Pasak kaki tanganmu di tanah basah
Mari memuja raja serigala
Rasakan liar, taring, dan liur, wajahmu masai berjumbai-jumbai
Biarkan tumbuh belati tajam, tombak dan parang hitam meradang
Bangkitlah, bangkit wahai serigala menghadang malam, merobek bulan
Teriakkan laknat ke alam sana, terjang dunia, kutuk semua
Fuck!!
Koyak moyak semua
Si kaya si seksi sin arsis
Si buruk si tolol si pander
Jadikan semua pasukan serigala
Pelacur Murahan
Mati saja kau pelacur murahan
Atau mengangkang di depanku!
Rayu aku, rayu mereka
Telanjang depanku, depan mereka
Raba aku, raba mereka
Erangan untukku, untuk mereka
Mati saja kau pelacur murahan
Atau mengangkang saja di depanku!
Anjing jantan, anjing betina
Setan hina berwajah desah
Demi keringat yang kamu jilat
Berahimu, berahiku, berhai mereka
Mati saja kau pelacur murahan
Atau mengangkang di depanku!
Karinding Attack - Ririwa
 
 

BEDOG CEPOT



Genre
death Metal
Members
Ari - Vocal, Onye - Guitar, Oyan - Bass, Iyeng - Drums
Hometown
Bandung
Record label
Extend records
Biography
Terbentuk pada tahun 2009
Current Location
Bandung
General manager
ari
Booking agent
Extend records
Artists we also like
Jasad, Bleding corps, Undergod,
Band interests
Panceg dina galur
Website

DOWNLOAD MP3 BEDOG CEPOT

KONDOM BOCOR
KOWBOY DENX-DEX
TRICK
AWAS BANGSAT
SIA-SIA AING-AING

Jasad - Annihilate The Enemy (2005)

Jasad - Annihilate The Enemy (2005)



Artist: Jasad
Album: Annihilate The Enemy
Year: 2005
From: Bandung, Indonesia
Genre: Brutal Death Metal
Quality: VBR
Size: (33.17 MB) RAR
Web: Myspace

~TRACKLIST~
01. Raking The Weak.
02. Dismember Pleasing.
03. Binasakan Benih Bidadari.
04. Getih Jang Getih.
05. Annihilate the Enemy.
06. FFF.
07. Jemput Ajal, Cari Mati.
08. Pathetic Unidentified Obsession.
09. Rotten Body Fluids (Embalmer cover).
10. Bless My Wrath.

~DOWNLOAD~

Bleeding Corpse - Ressurection Of Murder (2008)


Artist: Bleeding Corpse
Album: Ressurection Of Murder
Year: 2008
From: Bandung, Indonesia
Genre: Brutal Death Metal
Quality: VBR
Size: (44.88 MB) RAR

~TRACKLIST~
01. Human Killing.
02. Kitab Tak Bertuhan.
03. Bangkai Para Pendosa.
04. Resurrection Of Murder.
05. Nista Maja Utama.
06. Inhuman Treatment.
07. Simpuh Tubuh Terbunuh.
08. Utah Getih.

-DOWNLOAD

Undergod - Saguru, Saelmu, Tong Ngaganggu 2010

Undergod - Saguru, Saelmu, Tong Ngaganggu 2010

m

Band Name - Undergod
Album Title - Saguru, Saelmu, Tong Ngaganggu
Release Year - 2010
Release Labels - Pieces Records
Genre - Brutal Death Metal
Band From - Bandung
Bit Rate - 320 Kbps
Source Audio Quality - CD Ripping
Artwork Cover Incl. -
Uploaded By Pasukan Mati
Website

- Track Song -

01 Intro / Kudak-Kadek
02 Raheut Jeung Raheut
03 Saguru, Saelmu, Tong Ngaganggu
04 Sanghyang Amarwathasutha
05 Ngimpi Modol
06 Sirit Killer
07 Cai Kawantun
08 Si Madu Kampak
09 Garong Kahot

Catatan Kecil
Try and Hear This First

- Download Mediafire -

Album Gerbang Kerajaan Serigala

Karinding Attack Album Gerbang Kerajaan Serigala (DEMO)


Karinding Attack Reverbnation Official :  http://www.reverbnation.com/karindingattackofficial

list song
- Gerbang Kerajaan serigala
- Burial Buncelik

Download : http://www.4shared.com/rar/bNznHSp0/KARAT_GKS.html

Jumat, 17 Agustus 2012

Ngeunaan Karinding

Karinding

Karinding awi jeung karinding kawung
 
Karinding mangrupa salah sahiji alat musik tiup tradisional Sunda. Aya sababaraha wewengkon nu dipikawanoh minangka wewengkon nu ngahasilkeun karinding, nyaeta: Citamiang, Pasirmukti, Tasikmalaya, Lewo Malangbong, (Garut),jeung Cikalongkulon (Cianjur) nu nyieun karinding tina palapah kawung (enau). Di wewengkon Limbangan jeung Cililin mah, karinding teh dijieunna tina awi, ieu nandaan taun dijieunna, jeung nu makena ge para wanoja istri, hal ieu katiten tina wangunna nu jiga cucuk gelung nu gampil ditancebkeun dina gelung para wanoja rambut. karinding tina kawung lolobana dipake ku lalaki, wangunna leuwih pondok ngarah bisa diselapkeun dina wadah bako. Wangun karinding aya tilu buku (ruas).

Cara Nabeuhna

Karinding disimpen dina biwir, terus tepak bagian paneunggeulna ngarah kacipta résonansi sora. Karindng biasana ditabeuh sacara solo atawa grup (2 nepi ka 5 Urang). Hiji diantarana disebut juru kawih anu ngatur ritem. Di wewengkon Ciawi, baheulana karinding diulinkeun jeung takokak (pakakas musik bentukna kawas daun).

Mangpaatna

Karinding teh alat pikeun ngusir hama di sawah. Sora anu dihasilkeun tina ke leterna jarum karinding kaitung sora nu handap low decible. Sorana dihasilkeun tina ditabeuha gagang karinding jeung tungtung curuk nu ditepak-tepakkeun. Eta sora nu kaluar teh ngan kadenge ku sabangsa sasatoan insekta, kayaning wereng, simeut, jangkrik, atawa oge ku manuk, jeung sajabana. Kiwari eta sora teh disebutna ultrasonik. Salian ti ngusir hama, mangpaat karinding oge pikeun ngabeberah maneh, sangkan betah waktu jaga sawah atawa huma. Sangkan jadi wirahma, carana karinding ditabeuhna ku cara ditiup ku baham. Kiwari, nabeuh karinding diinovasi dibarungan ku pakakas musik sejenna.
Bedana nabeuh karinding jeung alat musik jenis 'mouth harp' sejenna nyaèta lebah tepakan. Ari nu sejenna mah ditoèl. Nya ku cara ditepak loba kapanggih wirahma anu beda-beda. Ketukan tina waditra karinding disebutna Rahel, nyaèta keur ngabedakeun saha anu kudu nepak tiheula jeung satuluyna. Nu tiheula makè rahèl kahiji, anu kadua makè rahèl kadua, jeung saterusna. Euyeubna sora nu dihasilkeun ku karinding nimbulkeun rupa-rupa sora, antarana bae sora kendang, goong, saron bonang atawa bass, rhytm, melodi jeung sajabana. Malah ku karinding urang bisa nyieun lagu sorangan, sabab cara nepakna anu beda jeung sora tina baham nu bisa divariasikeun bisa ngagampangkeun urang ngahasilkeun sora nu warna-warni. Cék kolot, baheula mah ngalagu teh bisa ku karinding, upama urang geus maher ngulinkeun sora karinding, bakal manggihan atawa ngahasilkeun sora pikeun nyarita, tapi sora anu kaluarna sada sora roge botik.